CERPEN(1)
Mencari ketenangan. Itulah yang dilakukan Laras saat
ini. Mengambil keputusan untuk pindah ke pedesaan dari yang sebelumnya
diperkotaan memang bukanlah hal yang mudah. Apa lagi tidak ada keluarga yang
tinggal di desa itu. Bisa dibilang ia seperti merantau ke daerah lain.
Perjalan ke desa itu bisa dibilang cukup jauh. Dari
daerah kabupaten ia masih harus menaiki bus selam 3 jam untuk bisa sampai ke
desa itu. Desa itu tidaklah terbelakang atau kekurangan sarana
prasaran,listrik, atau tenaga lainnya. Namun letaknya yang terpencil membuat
banyak masyarakat enggan tinggal disana. Itulah yang Laras dengar. Menurutnya
itu adalah hal yang bagus. Sesuai dengan tujuan awalnya, mencari ketenangan.
Tujuannya itu bisa dibilang beresiko. Harus
meninggalkan pekerjaan tetapnya di kota dengan jabatan yang cukup tinggi demi
pindah ke pedesaan, yang mana ia masih belum tahu harus bekerja apa dan dimana.
Hanya berpegang pada tabungan sisa membeli rumah. Cepat atau lambat ia harus
segera menemukan pekerjaan yang cocok dengannya.
Hari pertama di desa. Cukup menyenangkan baginya.
Sebagian besar herinya digunakan untuk membersihkan dan menata rumah barunya.
Rumah itu tidak terlalu kecil, sangat cukup baginya yang tinggal seorang diri.Perabotan
yang sudah dikirim beberapa hari yang lalu telah ia tata dengan rapih. Bahan perbekalan yang ia bawa dari kota masih
ada ,jadi ia tidak perlu membeli bahan makanan. Tak lupa ia membawa beberapa
buah tangan untuk dibagikan kepada tetangga barunya ketika akan neramah tamah
sambil memperkenalkan diri.
Hari kedua di pedesaan yang masih alami dan asri
itu. Matahari bersinar dengan lembut. Menyinari kamarnya melalui jendela-jendela
kecil pada bagian atas dinding kamarnya. Cahaya itu membangunkannya dari
tidurnya. Tak lama kemudian, terdengar ribut dari arah luar rumahnya. “Mungkin
itu tetangga.”pikirnya dalam hati. Mereka bertengkar dengan bahasa daerah jadi
sulit baginya untuk bisa mengerti. “ Suara mereka keras juga sampai bisa
terdengar ke sini.”pikirnya lagi. Ia melemparkn tubuhnya ke kasur sambil
berharap pertengkaran itu segera usai. Ia memejamkan mata sambil berusaha
mendengarkan isi pertengkaran itu. Tapi gagal, karena tidak terlalu jelas apa
yang mereka bicarakan. Ia memutuskan untuk segera mandi agar bisa mengunjungi
tetangganya untuk beramah tamah sambil memperkenalkan diri.
Pagi itu jalanan cukup ramai. Bapak-bapak mulai
berjalan ke arah ladang sambil membawa pacul dipundak dengan menggunakan
pakaian yang sudah usang. Menggambarkan betapa keras usaha dan kerja keras
mereka setiap herinya demi memenuhi kebutuhan rumah. Laras menyusuri jalanan
sambil membawa buah tangan . Berharap ia dapat diterima dengan baik oleh warga
disana..........
B E R S A M B U N G
r979j6hsvrj588 vibrators,sex toys,vibrators,dog dildo,vibrators,sex toys,vibrators,wolf dildo,double ended dildo w371v2txtzt690
BalasHapuse134e6eqhuw282 cheap sex toys,sex toys,Wand Massagers,horse dildo,g-spot dildos,male sex dolls,sex doll,dildos,custom sex doll h153l9lqbdo869
BalasHapus